5 Cara Radiator Tetap Awet dan Tahan Lama
Meskipun terlihat sangat sederhana, ternyata masih banyak sekali yang belum mengetahui dan memahami tentang radiator. Padahal tanpa menggunakan radiator maka mesin akan menjadi panas dan akan membuatnya menjadi rusak. Sampai saat ini banyak sekali yang mengira kurangnya volume air radiator berarti terdapat masalah tentang kebocoran. Padahal belum tentu, pasalnya selama mobil sedang berjalan, maka radiator tetap awet dan akan terus bekerja sampai volume airnya bisa naik turun tergantung dari kondisi suhu pada mesin serta masih banyak lagi yang perlu kita pahami dan intinya yaitu rajin cek secara berkala. Berikut ini adalah 5 hal mengenai radiator.
kurang belum tentu bocor
Perlu kita ketahui, ketika tekanan ataupun temperatur mesin sedang tinggi, maka di dalam radiator akan timbul tekanan yang tinggi. Nah, tekanan seperti ini akan menekan per pada tutup radiator sehingga kelebihan sebuah tekanan tersebut dapat disalurkan ke reservoir. Alhasil didalam sistem radiator akan timbul menjadi kaku. Sebaliknya jika tekanan ataupun temperatur mesin sedang turun, vakum tersebut akan mengisi air radiator kembali. Jadi janganlah panik ketika volume air radiator berkurang ketika mesin sedang bekerja. Batas aman volume air radiator yaitu berada di tengah-tengah indikator full dan low.
Jangan pakai air keran
Air radiator bukan hanya berfungsi sebagai pendingin, namun juga dapat mencegah terjadinya karat pada saluran air radiator. Oleh karena itu penggunaan air mineral ataupun air keran tentu saja beresiko sangat tinggi sebab kandungan zat besi yang tinggi dapat menyebabkan korosi. Tidak dianjurkan untuk menggunakan air keran ataupun air mineral dan sebaiknya menggunakan cairan khusus yakni radiator coolant agar air radiator tetap awet.
Kuras air radiator
Interval penggantian air radiator bisa kita lihat pada manualbook kendaraan. Namun sebagai contoh untuk mobil Toyota Avanza dan juga Kijang Innova setiap 160.000 kilometer pertama perlu untuk dapat di kuras air radiator. Interval kedua yaitu 80.000 KM supaya radiator tetap awet.
Pilih radiator coolant
Radiator coolant sebaiknya dipilih karena direkomendasikan oleh pabrikan. Pasalnya ketika temperatur panas, maka air radiator akan memulai kerja dan terjadinya reaksi kimia. Jika air radiator tidak sesuai, maka akan timbul endapan-endapan yang memicu terjadinya penyumbatan sel radiator, keropos dan juga getas. Misalnya saat ini dianjurkan sekali untuk menggunakan radiator coolant yang berjenis SLLC yang didalamnya mengandung thylene glycoluntuk dapat mencegah karat dan juga bisa mengoptimalkan pendinginan.
Tutup radiator
Tutup radiator janganlah dianggap sepele. Setelah kita menambahkan air radiator \, pastikanlah tangki penampung radiator tersebut tertutup rapat sehingga radiator coolant tidak akan keluar ketika temperatur mesin sudah panas. Lakukanlah pengecekan sistem kerja radiator tersebut yang mencakup tutup, slang, reservoir dan yang lainnya.